Gairah Menggebu Tante Olla

한국상품권협회 로고

내 정보

Gairah Menggebu Tante Olla

24.07.06
Janda satu ini selalu membuatku terpana dengan kecantikannya, tatapannya selalu membuatku teduh, belum lagi, aku merasakan ada tatapan yang beda ketika aku bertemu kesekian kalinya, seperti biasa Olla Ramlan menunggu taksi yang malam ini antrinya panjang, entah kenapa malam itu, kuberanikan diri mendekati Olla Ramlan yang menyambutku dengan tersenyum, duduk sendirian setelah ada casting dengan sebuah produksi film, yang kantornya tepat berada satu lantai dengan kantorku, tiga kali aku bertemu dengannya, dan Olla Ramlan selalu menyapaku terlebih dahulu, benih benih ketertarikan menjadi hal yang lumrah.
"Malam Tante Olla " sapaku sambil duduk, kuberikan minuman hangat yang kubeli dari sebuah mesin kopi di pojok lantai bawah itu. Petir dan hujan sudah menggelegar ketika aku turun lewat lift menuju lantai bawah itu, aku pun tertahan ndak bisa pulang jika hujan deras begini, jalanan ke rumahku pasti tergenang, aku menjadi terbiasa menginap di kantor jika ada kabar jalan pulang tidak bisa dilewati, sebenarnya sih bisa namun aku sering malas, lagian aku membawa mobil sedan, jadi agak riskan jika mobilku terendam air.
"Malam juga, kawan .. gimana pekerjaanmu hari ini " balas Olla Ramlan dengan ramah dan senyumnya yang indah itu, aku selalu terkesima dengan kecantikan satu janda ini, bagian dadanya yang menonjol itu membuatku ingin meremasnya, namun aku selalu bersikap sopan, namun otakku sendiri menjadi piktor jika bertemu dengan Olla Ramlan ini "Kapan aku kawini memekmu, Tante Olla Ramlan .. kontolku tak sabar mencoblosmu ". Dan aku sendiri tidak tahu, bahwa sebenarnya Olla Ramlan juga mengincarku.
"Busyet … mulus banget pahanya, kontolku ngaceng nih .. pengin malam ini aku geluti .. " batinku dengan menatap sejenak ke paha sangat mulus itu. Kemudian aku tersenyum padanya, Olla Ramlan pun tersenyum padaku.
"Mau ke kantorku sejenak .. kita bisa bebas ngobrol .. hujan makin deras dan di sini angin bertiup basah, saya kasihan kalo Tante Olla masuk angin .. " tawarku
"Kalo aku masuk angin kamu yang harus kerokin aku ya " goda Olla Ramlan dengan tergelak
"Oh yaa .. aku mau deh aku ngerokin Tante Olla … " kataku dengan berdiri, namun aku tak menyangka Olla Ramlan memegang lenganku untuk berdiri, sehingga bebanku berdiri menjadi berat, sontak aku ikut tergoyang ke belakang, secepat kilat aku reflek memegang pinggang Olla Ramlan agar tidak berdebam ke kursi itu, Olla Ramlan bergelanyut di pundakku, lenganku sampai menyenggol buah dadanya yang kenyal itu, kontolku makin tak karuan ngacengnya.
Kurasakan keempukan dan kekenyalan buah dadanya sejenak sampai tubuh Olla Ramlan bergerak, namun justru Olla Ramlan malah menekan dadanya ke lenganku sambil tersenyum padaku, toh akihirnya kami berjalan bersama, walau tidak bergandengan tangan, aku kembali ke kantorku, untung hari ini aku ketiba jadwal piket sehingga kunci kantor yang membawa aku, kami berdua naik ke lift lagi sambil, kami saling obrol di lift itu, dari masalah pribadi sampai kantor, aku sampai bingung ketika ditanya
"Kamu sudah punya pacar belum ?" tanya Olla Ramlan dengan menggigit bibirnya, aku hanya tersenyum saja sambil menggeleng.
"Belum punya ?" tanya Olla Ramlan lagi.
"Belum Tante .. " sahutku pendek sambil membuka pintu kantor dengan kunci yang kubawa, kami berdua masuk dan ketika kututup itu, Olla Ramlan berbalik arahku, aku bersender pada pintu yang habis kututup itu, dan aku nekad mengatakan padanya
"Aku tertarik sama Tante Olla .. " kataku dengan nada datar tanpa ekspresi, Olla Ramlan hanya tergelak saja karena menganggap aku masih dianggap bercanda, aku pun kemudian menuju ke ruang tamu kantor yang bersofa mewah itu, kubuka lemari kecil di mana menyimpan minuman hangat, wine yang kutawarkan membuat Olla Ramlan menjadi tersenyum
"Nah itu .. yang kusuka .. thank .. " sahut Olla Ramlan dengan tersenyum padaku, aku menatapnya penuh arti, namun aku selalu menangkap basah mata jalang Olla Ramlan yang mencuri curi pandang ke selakanganku. Namun aku ragu memulai, aku akan membuat situasi agar Olla Ramlan yang memulai.
Dua tenggak gelas kecil itu membuatku agak rileks, aku kemudian berpura pura pusing sambil memijit mijit bagian dekat alis mataku
"Kamu pusing ?" tanya Olla Ramlan dengan memijati pundakku.
"Iyaaa " kataku bohong yang beralasan agar tubuh wangi itu mendekat dan aku bisa kembali merasakan kemulusan kulitnya itu, perlahan lahan wanita janda itu mendekat, memijati aku pelan pelan, aku kemudian menjadi rileks, tanganku secara tak sengaja tertopang di pahanya, namun Olla Ramlan tidak bereaksi, kuberanikan diri mengelusnya pelan membuat Olla Ramlan langsung bereaksi menahan tanganku
"Jangan lakukan itu " bisik Olla Ramlan dengan berbisik ke telingaku, aku menjadi berhenti, namun tangan Olla Ramlan perlahan berpindah ke dadaku mengelus elus, kurasakan hembusan dari hidung Olla Ramlan yang seolah tidak menahan nafsu syahwatnya karena menjanda itu, sontak aku pun langsung ditekan ke sandaran sofa dan Olla Ramlan langsung menduduki aku, tangannya langsung merogoh ke selakanganku, aku menjadi terkejut kalau Olla Ramlan sangat angresif, matanya menatapku dengan penuh kerinduan ingin bercinta
"Aku suka padamu .. kau ganteng .. kau punya ini yang besar " bisik Olla Ramlan dengan pelan sambil meremas kontolku pelan, aku menjadi tak karuan, walau aku sudah meniduri banyak wanita, namun kali ini aku merasakan hal yang berbeda, perlahan lahan tangan Olla Ramlan berpindah ke bagian depan bajunya, membuka kancing bajunya sendiri sambil tersenyum, aku kemudian rileks sejenak, mataku sampai melotot tak sabaran bagian dada Olla Ramlan terbuka.
"Aku tertarik padamu Tante .. " sahutku yang yang dijawab dengan senyum mesum Olla Ramlan
"Aku juga sayaaang…. " sahut Olla Ramlan dengan agresif memundurkan tubuhnya sehingga tangannya yang sudah membuka bagian dadanya sampai di perutnya itu, mataku tak berkedip memandang ke belahan buah dadanya yang ranum itu, kulitnya sangat mulus. Tak kusangka artis ini ngebet minta disetubuhi olehku, aku berusaha sabar.
"Aku tahu kamu menginginkan aku lebih khan ?" sudut Olla Ramlan dengan menaikan daguku yang memandang kesintalan di dadanya itu, namun aku tidak seagresif Olla Ramlan, sikap inilah yang membuat Olla Ramlan menjadi tak karuan, sikapnya menjadi manja dan berani melakukan serangan lebih agresif
"Keluarkan penismu, sayaaaaaaang " bisik Olla Ramlan dengan gemas dan tersenyum nakal padaku.
"Aku sudah nggak kuat menahan libidoku, sayaaang . puaskan aku malam ini .. aku sudah tidak kuat menahan ini .. aku hanya tertarik padamu .. kau ganteng, sayaaang .. " rayu Olla Ramlan dengan tersenyum padaku, kemudian mengecup bibirku, aku membalas kecupan itu, kutahan kepala Olla Ramlan yang hendak melumat bibirku itu, Olla Ramlan menjadi mendelik
"Kau membuatku penasaran, sayaaaaang " sahut Olla Ramlan dengan semakin agresif memaksakan kaitan celanaku lepas, habis itu menarik reslutingku kemudian tangannya masuk dan merogoh kontolku
"Woooooow .. gedhe banget, saaaayaaaaang .. aku sengaja menunggumu tadi di bawah .. " ucap Olla Ramlan dengan menjilati bibirnya sendiri. Kontolku sampai diremas dengan nakal oleh tangan lentik janda satu ini.
Tubuh kami perlahan lahan berkeringat, keringat dingin muncul dari dahiku dan tangan Olla Ramlan menyapunya.
"Jangan tegang, sayaaang .. sayaaang .. maukaah kaaaau .. " tanya Olla Ramlan dengan suara mendesah tidak kuat menahan nafsunya itu.
"Menyetubuhi Tante Olla Ramlan ?" tanyaku dengan mencoba vulgar
"Kau tahu juga sayaaang .. aku yakin kamu kuat .. apakah kau tertarik padaku karena tubuhku atau yang lain " sahut Olla Ramlan sambil bertanya menggodaku
Aku kemudian memegang pundak Olla Ramlan dan aku langsung memeluk kemudian kutekan ke samping sehingga Olla Ramlan langsung berebah ke sofa itu, aku kemudian menindihnya dan kulumat bibirnya, kurasakan manisnya bibir janda itu
"Oooooooooooow .. sayaaaaaaang aaaaaaaaaah .. mmmmmmmmmmhhhh " desis Olla Ramlan ketika lumatan pertama itu mendapatkan jeda karena kami menghirup nafas, lumatan demi lumatan itu kami lakukan,sampai tanganku nakal meraba selakangannya yang sudah basah itu
"Kau basah ya Tante Olla ?" tanyaku dengan tersenyum
"Sialan kau .. sejak awal aku sudah bilang nggak tahaaaaaaaan .. kau dingin .. " sudut Olla Ramlan.dengan tersenyum, tangannya berusaha merogoh ke selakanganku namun terhalang pada Olla Ramlan, pahanya yang mulus itu aku elus elus sampai membuat Olla Ramlan terpejam, kuelus lebih naik dan tanganku masuk ke dalam belahan celana dalam warna coklat krem itu, kuelus elus dengan jembutnya yang tidak begitu lebat.
"Teeeruuuuuuuus, sayaaaaaaang .. oooooouh .. nikmaaatnya aaaah .. aaayoo nakaaaalin .. nakaaaaalin aaaaku, sayaaang .. setubuhi aku .. aaaku tidak tahaaaaaaaan .. please aaaaaaaaaaah " desah Olla Ramlan dalam tindihan itu.
Kami berdua kemudian saling berpagutan, Olla Ramlan menekan ke dadaku, kemudian aku menarik badanku, Olla Ramlan kemudian berusaha mendesak ke depan, sambil kami saling memagut dan melumat, bibir kami semakin penuh dengan air liur, nafas kami saling memburu untuk mendapatkan kepuasan birahi di malam yang hujan semakin deras.
Olla Ramlan kemudian kembali menduduki pahaku, kemudian tangannya merangkul ke pundakku, bagian dadanya yang terbuka lebar itu membuatku semakin tidak tahan, aku kemudian memasukan tanganku lewat bagian bawah bajunya, kemudian mencari kaitan bra, tangannya kemudian menahan lenganku
"Mau apa kau, sayaaaaaaaaang " goda Olla Ramlan
"Aku tidak tahan ingin melihat susumu, sayaaaaaang "ucapku menggunakan kata sayang, Olla Ramlan menjadi tersenyum.
Perlahan lahan tanganku mengelus punggungnya, kemudian menemukan kaitan bra itu, perlahan aku lepaskan sambil mataku menatap ke dadanya, dan ketika kulepas itu, bongkahan daging kenyal itu turun seiring cup branya lepas, Olla Ramlan sampai menatap ke aksi nakalku itu di dadanya karena aku langsung refleks memegang buah dadanya yang kenyal
"Remees sayaaaaaaaaaaaang " sahut Olla Ramlan dengan meta terpejam menikmati remasan pelan pelan tanganku, namun tak lama, Olla Ramlan kemudian menahan tanganku
"Aku ingin melihat punyamu, sayaaaaaaaaaang " pinta Olla Ramlan dengan tidak tahan menatap ke tonjolan kontolku, kepala kontolku sudah menyembul keluar.
"Ucapkan dengan nama kontol deh Tante ., agar lebih vulgar " kataku membuat Olla Ramlan mencubiti aku
"Iiiiiiiiih . kamu jorok aaaaaaaaaaah, belum pernah aku menyebut dengan kontol .. iih .. jorok banget .. nggak mau " maki Olla Ramlan dengan tergelak, padahal Olla Ramlan sebenarnya senang menyebut kontol, walau baru kali ini mendapati lelaki yang vulgar sepertiku
"Kontolmu besar sayaaaaaaang " ucap Olla Ramlan sambil agresif menarik celana dalamku ke bawah sehingga bagian tengah ke atas menjadi santapan empuk mata nakal Olla Ramlan itu, Olla Ramlan kemudian turun dari pangkuanku dan berdiri, Olla Ramlan kemudian melepaskan bajunya dengan tersenyum padaku, aku pun tak mau kalah melepaskan pakaianku, aku telanjang terlebih dahulu, aku sampai tegang menunggu celana dalam Olla Ramlan lepas, namun dengan setengah menggoda Olla Ramlan tidak menurunkan celana dalamnya, ketika maju aku langsung menarik celana dalamnya itu, sontak Olla Ramlan menjjadi tergelak
"iih .. kamu nakal banget yaaa .. awas yaaa .. ampuuuuuuuuuun .. kontolmu besar banget .. duuh .punyaku bisa sesak , sayaaaaaaaang .. aduuuh .. duuh .. besar banget .. " ucap Olla Ramlan dengan mata berbinar kemudian bersimpuh di depanku memegang kontolku sambil diremas remas dengan pelan, kurasakan aku merasakan nikmat kontolku dibelai belai tangan Olla Ramlan itu. Kurasakan aku semakin bernafsu pada wanita ini, padahal aku sebelumnya ingin main bertiga dengan Terry Putri besok pagi namun justru malam aku mendapatkan Olla Ramlan duluan. Kami berdua saling menatap penuh nafsu. Aku tidak tahu, tiba tiba Olla Ramlan menarik tas nya kemudian membuka, mengeluarkan bungkusan kecil
"Pakai kondom ya " sahut Olla Ramlan
Aku menggeleng pelan
"Ndak mau ?" tanya Olla Ramlan dengan menggigit bibirnya
"Aku lebih senang menyemburkan isi kontolku dalam memek Tante Olla Ramlan " sahutku enteng yang dijawab dengan tatapan yang tertahan di hatinya karena kemungkinan takut hamil, namun karena sudah ngebet Olla Ramlan pun akhirnya membuang bungkusan kondom itu
"Baiklaaaaaah .. kalo aku hamil kamu tanggung jawab " sahut Olla Ramlan dengan tersenyum
"Nanggung tubuhmu diatas aku yang mau, jawabnya ogah " jawabku yang dijawab dengan tergelak Olla Ramlan yang sudah telanjang bulat tanpa sehelai benangpun di depanku sambil bersimpuh, tangannya memegang kontolku yang ereksi dengan keras, Olla Ramlan sampai menggeleng geleng karena kontol besarku itu
"Tunggu apalagi Tante ? masukin donk .. lakukan, jilatan kuluman, sepongan, oral .. Tante suka ngoral kontol khan ?" tanyaku yang disambut dengan senyum nakal Olla Ramlan itu. Sungguh menggoda janda satu ini, agresif sekali untuk urusan syahwat, bahkan memancingku untuk mengajaknya kawin di kantorku itu.

Wanita cantik berambut panjang yang bersimpuh di depanku luar biasa menggoda imanku, dalam kondisi pakaian yang lengkap saja aku sudah ngaceng tak terkendali, apalagi kini bertelanjang bulat memamerkan seluruh bagiannya yang paling rahasia, dari kemulusan tubuhnya, besarnya buah dada yang membusung itu, kemudian turun ke bawah, aaaaah … memeknya itu .. ck ck ck ck .. aku benar benar tidak tahan, jembutnya sangat rapi walau basah, justru itu indahnya jembut yang memeknya sudah terangsang, mataku memandang ke selakangannya itu, sungguh rapat, aku bakalan tidak mudah mencobloskan kontolku dalam memek yang sempit itu, kubiarkan Olla Ramlan yang bermain main dengan mengelus elus, meremas remas kontolku dengan perlahan sambil tersenyum menggoda, kontolku menjadi bahan mainan dengan jari jarinya, terkadang telunjuk tangannya menekan nekan ke kepala kontolku sambil menggeleng geleng, tangan sendiri langsung membalas perlakuan Olla Ramlan dengan kutempelkan ke memeknya yang basah itu mengusap usap nakal, kurasakan kebasahan memeknya itu, Olla Ramlan memejamkan matanya merasakan elusan perlahan tanganku di memeknya itu, kuusap usap dengan tangan kiriku, sedang tangan kananku menuju ke buah dadanya sebelah kiri dan kupegang, ketika kupegang itu, janda berambut panjang itu mengibaskan kepalanya memutar yang bertujuan agar rambutnya berada di punggungnya, Olla Ramlan kemudian mendongak merasakan remasan lembut tanganku yang nakal itu, kurasakan puntingnya tertekan di telapak tanganku, kuremas dengan lembut perlahan lahan menikimati kesekalan dan kemontokan buah dada Olla Ramlan yang sangat ranum bagiku, tanganku kemudian berpindah ke buah dada sebelah kanan, sedang tangan kiri nakal membuka belahan memeknya yang basah itu, kutusukan perlahan, sontak tangan kiri Olla Ramlan langsung menahan tanganku itu.
"Oooooooooh .. sayang aaaaaaaaah … mmhhh … kamuuu aaaaaah .. teruus yang .. Tantee Olla nggak tahaaan nih .. aduh .. aduuuuuh .. teruus .. remees .. tusuuuuk .. sssssssssssssshhh sssssssssshh hhhhh " lenguh dan desis Olla Ramlan tak karuan dengan mendongak ke atas merasakan remasan tanganku di buah dadanya serta colekan nakal jariku di lubang memek basahnya itu.
"Sungguh .. bidadari yang sangat cantik kau Tantee Olla .. aku juga nggak tahan ingin menyetubuhimu .. hmmmm .. oooh … buah dadamu Tantee .. sekal nan montok .. akan kugeluti kau … " pujiku sambil bermain main dengan remasan ke buah dadanya, kadang tangan berputar merasakan kekenyalannya itu.
"Say … puaskan aku .. aku sudah nggak tahan … please .. setubuhi akuuu " rengek Olla Ramlan yang sudah tidak tahan nafsu syahwatnya itu.
"Tidak secepat itu Tante Olla .. kita saling bercumbu dulu … uuuh .. kulitmu benar benar mulus, rambut panjangmu sungguh indah .. mimpi apa semalam, jika aku sekarang bisa bercinta dengan wanita idamanku ini .. Ooh .. Tante Olla .. akan kumasuki tubuhmu dengan kontolku .. " dengusku sambil perlahan lahan mengusap usap lengannya, kemudian turun dan menggenggam jari jari tangannya itu. Olla Ramlan membalas genggamanku itu dengan meremas pelan
"Tolong aaaaah .. tante minta tolong ..please .. masukin kontolmu cepaat .. nggak tahaan aaaaaaah … sudah lama memek Tante Olla nggak dicoblos sama kontol .. uuuuuuuuuuh .. sayaaaang aaaah .. apa yang harus tante perbuat … agar kau mau menyetubuhi Tante Olla " rengek Olla Ramlan dengan memegang kontolku kuat.
"Kita bercumbu dulu tante .. marilah Tante .. naik ke pangkuanku, lepaskan kontolku " bujukku dengan memandang ke memeknya sambil mengelus elus pahanya itu.
Olla Ramlan memandangku dengan sayu, tidak kuat menahan nafsunya, matanya kemudian turun memandang ke kontolku yang ngaceng mengeluarkan cairan kental, jarinya menutup lubang kontolku itu, perlahan lahan pegangan kuat di kontolku dikendorkan namun tidak dilepaskan, kemudian bibirnya menggigit.
"Aduuh .. sayaaang .. mana kuat tangan Tante Olla ngelepasin kontolmu ini .. katanya kau suruh jilati, emutin, dioral .. aduuh .. sayaaaang .. kamu nakaaaal aaaaaaaaah .. mana kuat .. " rengek Olla Ramlan semakin tidak akan akan arah permainanku yang berubah cepat.
"Ikut caraku saja Tante Olla .. kujamin Tante Olla akan mendapatkan kepuasan tak terhingga .. akan kuisi malammu yang sepi ini dengan kontolku .. betapa indah tubuhmu Tante .. tidak hanya memekmu yang basah ini mendapatkan kepuasan .. namun seluruh tubuhmu akan kunikimat .. ayolah Tante .. naik donk .. " bujukku yang dijawab dengan gigitan di bibirnya itu.
Perlahan Olla Ramlan kemudian berdiri, ketika berdiri itu, mataku tak berkedip memandang kesintalan tubuhnya, kupandang pada bagian dari kepala, kemudian leher, dadanya yang montok, perutnya yang rata, kemudian aaaaaaaaaaaah .. memek basahnya itu membuat tidak tahan, namun aku mencoba menghela nafas, mengendalikan nafsuku, kuelus elus pahanya yang mulus itu sampai membuat kakiku malah meriding merasakan kemulusan wanita beranak satu ini.
Olla Ramlan kemudian melangkahkan kaki ke atas sofa kemudian naik dan kedua tangannya kemudian menopang ke pundakku, kaki kirinya kemudian menyusul naik dan perlahan lahan pantatnya yang sekal itu aku pegang dengan tanganku dan kuremas keduanya
"Ooh sayaaang .. uuuh .. nakaal aaaaaah …. Reemeees lagi sayaaaaaaaang .. aduuuh .. mmmmmmmmhhhh .. tangan nakaaal .. Tante Olla suka tanganmu ngeremes bokong .. remees lagi yaaang .. yaaa .. uuuuuuuh … mmmmmmmhh … mmmmmmmmmmfff .. " desis dan desah Olla Ramlan dengan menggoyang goyangkan pantatnya seiring remasan kedua tanganku di kedua bongkahan sekal pantatnya itu, perlahan lahan pantatnya kemudian berada di antara kedua pahaku, aku tetap meremas, tangan Olla Ramlan kemudian memegang bagiak belakang kepalaku, kepalaku dimajukan dan Olla Ramlan memandangku sambil menggigit merasakan nikmatnya aku tak henti hentinya bermain main di pantatnya itu.
Olla Ramlan kemudian memajukan kepalanya dan bibir kami berjarak sekitar 5 centi, kurasakan hembusan nafasnya itu, kurasakan ada ganjalan dalam diri Olla Ramlan yang sudah tidak tahan menahan libido dan nafsu syahwatnya itu. Olla Ramlan kemudian memiringkan kepalanya, bibirnya dibuka, kami berdua perlahan lahan menyatukan bibir kami, perlahan lahan kami akhirnya saling bertaut bibir.
"Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmh " suara yang keluar dari kami bersahutan ketika bibir kami saling memagut pelan, kami merasakan kenikmatan saling beradu bibir itu, sambil tangan kananku kutarik, kuelus elus pahanya, sedang tangan kiriku tetap berada di pantatnya meremas remas dengan lembut. Kami semakin terbakar nafsu, belum lagi keringat sudah mengucur di sekujur tubuh kami, pagutan demi pagutan sampai aku tidak tahan, kulepaskan elusan tanganku di pahanya, kemudian langsung naik memegang buah dadanya dan kuremas remas, Olla Ramlan semakin tidak tahan.
Lengannya begitu kuat menopang ke pundakku dan tangannya menahan belakang kepalaku, bibir kami saling memagut, lidah kami saling bertubukan, sehingga air liur kami sampai ada yang keluar dari bibir kami, air liur itu kemudian merembes turun, perlahan air liur itu merembes ke dagu Olla Ramlan dan meluncur turun, lidah kami saling bertekan dan kami kemudian saling menghisap, menghangatkan badan kami yang diburu nafsu kawin tak terkendali itu. Belum lagi aku harus mengontrol nafsuku Olla Ramlan yang tak terkendali yang ingin cepat cepat memeknya digenjot itu, kurasakan tanganku yang berpindah ke depan kemudian mengelus elus dan mengusap usap memeknya, kurasakan Olla Ramlan benar benar terangsang akan ulah nakal tanganku itu. Kami terus saling bermain lidah, dengan nakal lidah Olla Ramlan menerobos dalam mulutku mengejar lidahku, kami saling berbelit lidah, sehingga cucuran air liur sampai tak karuan merembes sampai leher kami masing masing, Olla Ramlan menahan kepalaku, kemudian langsung menjilati leherku, dijilati air liurku, kemudian dengan cepat kepalanya kembali tegak dan mengajakku saling beradu bibir, kupagut lagi, kuhisap, kemudian aku langsung menarik kepalaku, kujilati bagian lehernya itu, menelan air liur yang merembes itu.
"Mmmmmmmmmmmmmhhh ….sssssssssssssshhh ssssssssssssshhh hhh " desisku dengan memburu nafas, ditahannya kepalaku ketika hendak kembali saling menghisap
"Saaay …. Teruuskan .. nikmaaat .. lakukan …pagut aku lagi ..lumat bibirku .. sayaang .. uuuh .. aku tidak tahaan sayaang .. " desah Olla Ramlan dengan merogoh ke bawah mencekal ke kontolku yang ngaceng itu. Dipegang dan dikocok kocok dengan pelan sambil kami saling kembali memagut, pagutan demi pagutan, lumatan demi lumatan, hisapan demi hisapan kami lakukan, Olla Ramlan semakin tidak tahan lagi, tubuhnya kemudian kupeluk, kuusap usap punggugnya, kemudian kembali aku ke belakang bagian pantatnya dan kuremas kuat membuat Olla Ramlan menahan lumatannya
"Uuuuuuuuuuuuh aaaaaaaaaah … sayaaang .. coblos Tante yaaa .. nggak kuaaaaaaat aaaaaaaaaah " rengek Olla Ramlan dengan mata sayu bak pengantin baru yang tidak tahan ingin segera dicoblos itu, aku menatapnya dengan teduh, Olla Ramlan mengelus elus dadaku dengan tangan kanannya, tangan kirinya bermain main dengan buah zakarku sampai ditekan tekan, aku bak tak karuan merasakan jari jari nakal Olla Ramlan yang memegang dan meremas buah zakarku itu
"Memek Tante Olla sempit .. ndak mungkin kontolku bisa masuk .. " ucapku yang dijawab dengan gelengan kepala wanita janda beranak satu nan berambut panjang itu
"Paksain donk, sayaaaaaaaaang … Tante yakin kontolmu pasti muat dalam memek Tante .. nanti tante lebarin mengangkang deh .. ini tante sudah gataaal .. lama nggak kawin .. ayolah sayaaang .. ooh .. sayangku … masukin tubuhku .. kawinin aaakuu .. entotin tante .. ewe Tante Olla cepat .. Tante Olla nggak tahaaaan lagi dicoblos coblos dengan kontol besarmu … " rengek Olla Ramlan yang luar biasa tidak tahan, wanita bermuka haus kontol ini pun melepaskan pegangan pada tubuhku, kemudian menekan ke pundakku
"Tiduran sayaaang … Tante Olla yakin kamu pengin dioral ya .. sini Tante Olla oral kontolmu … Tante Olla layani .. Tante juga pengin merasakan kontol besarmu ini … " perintah Olla Ramlan dengan turun dari pangkuanku kemudian bersimpuh kembali ke lantai, aku kemudian tiduran dan kontolku menjulang ke atas saking ngacengnya
"Iiiiiiiiiiiih …. Kontol kok besar bangeeet nih … pasti Tante Olla akan mengeraang eraaang tak karuan .. oooh .. Tante Olla sudah bayangi bakalan teriak teriaak .. nggak tahan kamu genjot .. " ungkap Olla Ramlan dengan menggeleng geleng menatap ke kontolku itu.
Olla Ramlan kemudian mengibaskan kepalanya, rambut panjangnya kembali ke belakang, kepalanya miring dan kemudian menjilati kontolku dengan rakus ke atas
"Pelaaaaaaaaaaan Tanteee .. nikmati kontolku .. waktu masih panjaaang .. jangan terburu buru " ucapku sambil tersenyum, tanganku nemplok di dadanya yang kumainkan punting susunya dengan kutekan tekan
"Aaaaaaaauh .. uuuh .. saaaay .. Tante nggak terkontrol nih .. otak Tante Olla hanya terisi kontolmu .. ndak bisa sabar sayaaaaaaaaaaang " sahut Olla Ramlan dengan menjilati kontolku naik turun dengan cepat dan rakus, namun perlahan betina muka kontol ini memelankan jilatannya.
Kepalanya miring ke kanan, kali ini menjilati sisi kontolku dari bagian selakanganku, tangannya menekan ke dadaku, kemudian tangan itu naik sampai di depan bibirku, jarinya kemudian dicelupkan ke lubang mulutku, kuhisap jarinya itu, di dalam mulutku, jari jari itu bergerak gerak nakal bertempur dengan lidahku.
Kurasakan jilatan demi jilatan itu. Kontolku semakin basah oleh air liur yang dikeluarkan lewat lidah Olla Ramlan yang semakin tak terkendali, dilepaskan jilatan nakalnya itu kemudian mengocok ngocok kontolku, matanya tidak berkedip memandang aksinya bermain main dengan kontolku
"Uuuuuuuuuuuuh .. pelaaan .. ngocoknya .. saaaaaaaaakit aaaaaaaaaaah .. bisa cepat muncraaaaaaaat " lenguhku merasakan agresifnya Olla Ramlan mengocok kontolku itu.
"Hmmm …. Maaf, sayaaang .. Tante Olla Ramlan bernafsu banget sama kontolmu .. sorry " ucap Olla Ramlan dengan memelana kocokannya itu
"Ohh .. iyaaaaaaa aaaaaaaaah .. enaaak Taaante .. aduuh .. Tantee .. Tante Olla .. doyan kontol banget neh .. teruus Taan .. kocokin .. enaaak aaaaaaaaaaaaaauh sssssssssssssshhh ssssssssshh hhh .. oooh oooh .. oooh … huuuuuuuuuuuuuh .. aaaaaaaaaaaaauh .. Ooh Noo . Noo .. Tantee .. Tante Olla Ramlan maniak kontol … " erangku merasakan kocokan nakal itu.
"Sudaaaaaaaaah aaaaaaaaaah .. celupin dalam mulut Tante Olla .. sepong kontolku " pintaku yang dijawab dengan gelengan
"Gimana bisa nyepong .. kontol ini aja pasti sesak dalam mulut Tante .. baaaah … kontol kok sebesar kontol jaran nih .. hihihihi .. pasti Tante nanti nggak bisa bangun bangun kau kawini nih … " goda Olla Ramlan dengan membuka mulutnya, kepalanya dinaikan kemudian kepala kontolku dimasukan, mulutnya membuka lebar namun kontolku sesak masuk dalam mulutnya
"Gilaaaaaaaaaaaaa .. gilaaaaaaa .. kontol gilaaaaaaaa .. kegedeaaaaaaan aaaaaaah " rutuk Olla Ramlan dengan menarik kembali kepalanya, Olla Ramlan kemudian naik ke sofa dan jongkok di belahan kedua pahaku.
"Tenang, sayaaang .. Tante pengin merasakan kontolmu dulu .. uuuh .. betapa indahnya jika nanti malam berlanjut sampai pagi … habis ini kita ke rumah Tante atau hotel ya .. kita teruskan proyek kawin bikin anak .. Tante Olla Ramlan sedang subur sayaaang .. demi kenikmatan kontolmu .. Tante Olla Ramlan rela hamil .. aaah .. persetan dengan hamil aaah .. yang penting kau harus coblosin memek Tante .. semburkan spermamu dalam rahim Tante Olla Ramlan .. akan kukandung anak hasil kawin kita sayaaang .. maukah kau menghamili Tante Olla Ramlan ?" ujar Olla Ramlan dengan diakhir bertanya padaku. Aku tidak menjawab.
"Gimana sayaaang .. katanya kau sanggup menanggung tubuh Tante Olla di atasmu, namun kau tidak mau jawab " goda Olla Ramlan dengan tersenyum sangat mesum padaku sambil menjilati bibirnya sendiri.
"Asal Tante Olla .. nggak buru buru aaaah .. setiap detik kita nikmati Tante .. sudah lama aku menginginkan tubuh montok Tante Olla Ramlan … " sahutku dengan tersenyum sambil menarik bantal untuk mengganjal kepalaku
"Oh .. Tante Olla juga sayaang .. pertama bertemu denganmu .. yang terpikir hanya kontolmu .. " ucap Olla Ramlan tanpa menatapku, membuka mulutnya lebar lebar kemudian memasukan kontolku itu, tangan dengan nakal menahan ke belakang kepalanya, memberikan tekanan, perlahan lahan gesekan gigi Olla Ramlan membuatku ngilu, kontolku sesak dalam mulutnya.
Akibat tekanan itu, tangan Olla Ramlan memberontak dengan mencengkeram ke pinggangku, sehingga aku menggelinjang, akibat gelinjangan itu kontolku amblas tertelan dalam mulutnya, kurasakan sesaknya mulut Olla Ramlan yang tersumpal kontolku itu, kulepaskan tekanan itu sehingga cepat cepat kepala Olla Ramlan naik lagi, perlahan melepaskan kuluman kontol itu
"Edaaaaaaaan … Tante bisa mati tak bernafas disumpal kontolmuu huuuuuuuuuuuuuuh " dengus Olla Ramlan tidak tahan itu.
"Maaf Tante .. aku hanya ingin melihat raut Tante Olla yang cantik ini jika tersumpal kontolku " godaku yang dijawab dengan cubitan di kontolku
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaoh " erangku tak karuan.
"Huuuh .. kalo sakit dan lemes tanggung jawab kau Tanteee " makiku dengan menggoda.
"Sialan kau sayaang .. Tante Olla mau nanggung ngemut kontolmu .. jawabnya ogah .. kalo sudah tersumpal kontol mulut Tante Olla ndak bisa jawab … hihihihi " balas Olla Ramlan dengan tergelak padaku kemudian mengelap bibirnya yang air liurnya meluncur turun itu.
"Payaaaaaaah …. Tante Olla nggak tahaaaan aaaaaaaah ..kamu diam saja .. sini Tante Olla makin bernafsu ngemut kontolmu lagi " ucap Olla Ramlan dengan membungkuk lagi, kemudian memperbaik posisinya itu, namun kemudian berubah arah
"Enam sembilan aaah .. biar adil .. kamu oral memek Tante Olla .. biar cepet kamu coblosin memek Tante .. nggak tahaaaaaaaaaan , sayaaaaaaaaaang .. Tante nggak kuat kalo Cuma mandangi kontolmu mulu .. ini kontol harus cepat cepat membuntingi Tante Olla Ramlan …. " rengek Olla Ramlan dengan langsung mengangkangi aku, tubuhnya ditekuk dengan posisi dadanya di atas perutku, tangannya memegang kontolku, kemudian selakangannya turun dipaskan ke depan bibirku, aku langsung menjilati memeknya sebelum Olla Ramlan kembali memasukan kontolku dalam mulutnya itu.
Kujilati memeknya, Olla Ramlan kemudian menahan sebentar, mulutnya membuka lebar, kontolku perlahan lahan dimasukan dalam mulutnya, tanganku nakal memegang kedua pantatnya itu, kuremas remas dan kujilati memeknya dengan rakus, Olla Ramlan tak mau kalah, kontolku yang sudah menyumpal mulutnya itu dikulum sambil dikeluar masukan dengan pelan pelan, sesaknya kontolku itu tidak bebas membuat Olla Ramlan mengulumnya, belahan memeknya yang basah itu aku singkapkan dengan lidaku, sampai Olla Ramlan menahan sambil mengeram
"Mmmmmmmmmmmmmmmmmhhhhhhhh " eram Olla Ramlan yang mulutnya penuh dengan kontolku itu, kusibakan lubang yang mulai memerah akibat usapan dan elusan serta jilatanku yang nakal itu.
Kurasakan kontolku dikulum lagi, kontolku dipakai bak sikat gigi, giginya sebelah dalam pipi kiri digosok gosok dengan kontolku. Aku menahan sensasi luar biasa saling merangsang dengan Olla Ramlan ini.
Kami saling merangsang, memek sempit itu aku lebarkan, aku semakin nakal dengan menarik tanganku, kutusuk memeknya dengan jariku untuk melebarkan sontak Olla Ramlan mengeluarkan kontolku menjerit
"Aaaaaaaaaaaaaaauh .. siaaaalaaan aaaaaaaaah .. ssssssssssshh sssssssshhh hhh .. jangan lagi aaaah .. ini Tante Olla sedang nikmati kontolmuuu .. jilati ajaa .. hisaap, sayaaaaaang " sungut Olla Ramlan yang kembali menjilati kontolku dengan lebih cepat naik turun.
Memeknya aku kemudian hisap dengan kutempelan bibirku, Olla Ramlan sampai memejamkan matanya erat erat mendongak ke atas
"Sayaaaaaaaang aaaaaaaaaah .. kooooooontoooooooooool aaaaaaaaaah " erang Olla Ramlan dengan tak karuan itu, tangannya menekan kuat ke pahaku
"Laaagii .. kontol … enaak banget tadi kontol .. mainin klitoris Tante Olla .. ooh .. itilku .. itilku aaaaaaaaaah .. aaaaaaauh …mmmmmmmmhh .. terus.. yaaang .. terus kontol .. aduuuh kontol .. aaaaaauh, memekku .. aaaaah, meemeekuu .. oooh .. kontol .. teruus kontol … aduuuuuuuuuh .. uuuh .. duuuuh ssssssssssssssshh ssssssssssshhh hhh " desah dan desis Olla Ramlan yang tak karuan dengan mata merem melek merasakan keenakan lidahku menjilati klitorisnya berulang ulang itu
"Sudaaaaaaaah aaaaaaaaaaaah .. sudaaaaaah … Tante sudaaah nggak taaaaaaahaaan " paksa Olla Ramlan dengan cepat cepat berubah posisi dan kemudian menduduki ke kedua pahaku, aku menahan nafasku pelan
"Dasar lelaki muka doyan memek .. awas yaaa … ayoo ..kamu pasti pengin muncraaat … Tante Olla Ramlan rela kamu hamili .. keluarkan manimu .. keluarkan bibitmu sayaaaang .. telur Tante Olla siap kau buahi … Tante Olla sedang subur .. aaaah .. demi kontolmu Tante Olla siap hamil … " ucap Olla Ramlan dengan menaikan selakangannya kemudian mengarahkan lubang basah yang memerah akibat oralku itu ke kepala kontolku
Tangan kirinya kemudian menekan ke dadaku, sedang tangan kanannya memegang kontolku.
"Uuuuuuuuuuuuuuh .. sesaaaaaaknya aaaaaaaaah aaaaaaaaaaaaauh .. mmmmmmmmmmmmmmmmhh .. ooooooooooh .. aaaaaaaaaaaarggg …. Nnng .. nggggggg … duuuh sakitnyaaaaa aaaaaaaaaaaaah aaaaaaaaaaauh .. mmmmmmmmmmhh ssssssssssssshh ssssssssshh .. duuuh susaaahnya .. kappaaan bisa kawin nih .. siaaal aaaaaaaaah " lenguh Olla Ramlan yang terpejam erat berusaha mencobloskan kontolku ke dalam memeknya, aku tersenyum kecut akan nafsu syahwat janda gatel kontol ini.
"Pelaaan Tantee .. tekaaan .. dengan pelan tapi kuaaat .. kemudian tarik lagi … uuuuuh " ucapku sambil memegang kedua buah dadanya yang montok di atasku itu.
"Remeeslah susu Tante Olla sepuasmu .. Tante Olla Ramlan pasrahkan seluruh tubuh Tante untukmu semata, sayaaaang .. puaskan Tante .. sayaang tahaaan yaaa .. nih Tante Olla tekaaaaan lagi " ucap Olla Ramlan dengan menekan perlahan namun kuat, perlahan kontolku mili demi mili mulai masuk ke dalam lubang memeknya yang basah itu.
"Taaaaaaarik .. tekaaaaaaan lagi .. uuuuuuuh .. kontolku terasa kau peras Tanteeee .. aduuh Tanteee … memek Tante Olla hangaaat .. aku betah bersarang di memek tanteee .. aaaaaaaaoh .. Tante aaaaaaaaaaaaaah .. sesaaaaaaaaaak .. teruuuuuuuuuus aaaaaaaaaaah .. ayoo tekaaan lagi .. tarik .. pelaaan pelaaaaan .. kuaaaaaaaaaaaat .. teruuuuuuuuus " sahutku dengan tak karuan merasakan pilinan nakal otot otot memeknya menjepit kepala kontolku itu, Olla Ramlan sampai menggeleng gelengkan kepalanya karena kesakitan memeknya dipaksa dimasuki kontol besarku itu.
Olla Ramlan menahan sebentar sambil melepaskan kontolku, dijilati telapak tangannya itu, Olla Ramlan menikmati jilatan itu kemudian telapak tangannya diludahi, ludah itu kemudian dibawah ke bawah dan memegang kontolku yang baru masuk setelah kepala kontolku
"Ndak tahaaan sayaang .. eeentaaah gimana rasanya kalo kontol kamu amblas dalam memek Tante Olla .. aaaaaaaaauh .. paaasti .. pastii aaaah nikmaaat .. tante bakaaalan ngerang erang tak karuan .. uuuh .. tahan ya sayaaang .. biar Tante Olla yang masukin kontolmu ..kamu remes aja susu Tante Olla .. mantap khan susu tante .. montok .. " ucap Olla Ramlan dengan mengedipkan matanya menggodaku itu.
"Gilaaaaaaaaaaaaa .. wanita secantik Tante Olla .. hmm . doyan kontol bangeeet "
"Haiyaaah .. wanita normal doyan kontol, sayaaang … " potong Olla Ramlan dengan tersenyum sambil menekan kembali dengan kuatnya
"Uuuuuuuuuuuuuuuh aaaaaaaaaaaah .. aaaaaaauh .. aduuh .. uuuh .. baru sepaaaro .. Tante nggg ngggg aaaaaah mmmmmhhhh .. nggak kuaaaaaaat … sssssssssssssh ssssssssssshhh hhh " erang Olla Ramlan dengan mendesah dan mendesis tak terkendali, kontolku luar biasa sesak, kulihat belahan kedua daging memeknya melebar menjepit kontolku, belum lagi bagian atas memeknya itu menggelembung dimasukan kontolku, Olla Ramlan mengelus elus bagian itu merasakan nikmatnya
"Diaaaaaaaaaam .. Tante Olla .. nikmaaati sebeentaar kontolmuu .. ooooh sayaaaang .. enaaknya .. aduuh .. lebih enaaaaaak lebih dalaaaaaaaam .. aaaaaaaaaaouh .. mmmmmmmmmmhhh .. Tante Olla bakalan betah tiap hari diginiin … aduuh sayaaaang … rasanyaaa " ucap Olla Ramlan merasakan nikmatnya kehangatan kontolku itu.
Olla Ramlan kemudian kembali menarik pelan dan menekan lagi dengan kuat, sehingga mili demi mili kontolku semakin terbenam dalam surga memek basahnya itu. Kami sampai menghela nafas berkali kali, Olla Ramlan sangat bernafsu memasukan kontolku, bibirnya tergigit kuat. Rambutnya sampai acak acakan karena kepala menggeleng merasakan sakit dan nikmatnya itu, aku pun sampai kakiku merinding tak karuan, aku gemetar, Olla Ramlan membuka matanya kemudian melihat ke bawah
"Ooh .. ooh .. ooh .. kamuu gemetaar yaaa ? Tante juga nih .. sakit daaaaan .. nikmat banget .. ayoo sayaaang .. yuk .. tuntaskan .. satukan tubuh kita .. Tante Olla yang genjot duluaan yaa .. tahaan yaa .. tante hujamkan sajaaaaaaaaa " sahut Olla Ramlan tak perduli padaku, kontolku tinggal beberap mili, dengan ditarik Olla Ramlan langsung menghujamkan kontolku dalam dalam, kami saling mendongak kesakitan ketika kontolku terbentur jalan buntu
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuuuuuu" lenguhku
"KOOOOOOOONTOOOOOOOOOOOOOOOOOOOL " teriak Olla Ramlan dengan keras mengucapkan kata vulgar itu, aku semakin kuat meremas remas buah dadanya, tanpa dikomando Olla Ramlan langsung naik turun di atasku
"Ooh .. ooh .. enaaknya kawin .. aduuh sayaaang .. memekku digaruk garuk sama kontolmu .. enaalk sayaaang .. aaaaaaaaaaaaaaaaaaah .. uuuuuuuuuh … mmmmmmmmmh …. Ssssssssssssshh sssssssssshh hhhhhh " desis Olla Ramlan yang naik turun dengan perlahan lahan itu melakukan genjotan, aku hanya diam saja merasakan nikmatnya memek hangat Olla Ramlan.
Menit demi menit berlalu, Olla Ramlan terus menggenjotku
"Sayaang aaaah .. aaayoo . imbangi Tante Olla donk " ajak Olla Ramlan yang naik turun dengan tubuh penuh keringat syahwat itu, aku kemudian melakukan goyangan berlawanan dengan Olla Ramlan, kurasakan gesekan demi gesekan nikmat itu, perlahan kontolku semakin lancar keluar masuk memeknya itu, kudengar nada merdu gesekan dan tumbukan selakangan kami itu
"Cleeep .. cleeep .. cleeep .. cleeep .. cleeep .. cleeep "
"Aaaaauh .. huuh .. enaaaknya kontol kamuu .. Tante Ollaaaaa ketagihan .. ayo sayaaang .. tante ndak kuaaat .. aduuh sayaaang .. puas Tante .. kamuu aaaah .. akhirnya ngawinin Tante … sayaaang .. aaaah aaaaaaaaaaaaoh .. aaaaaaah .. ssssssssssssshh ssssssssshhh hhhh … oooh .. enaaak .. teruus yaaang .. yang lebih cepaaat .. ayoo .. kamu .. aaah .. gimana sayaaang " lenguh dan erang serta desis Olla Ramlan yang naik turun tanpa perduli keadaan itu
"Saamaa . ndaak kuaaat .. mau muncraaat " sahutku pendek dengan menaikan kepalaku kemudian menyusu ke puntingny itu, kuremas buah dadanya sambil aku ikut bergoyang seiring genjotan demi genjotan itu, kurasakan Olla Ramlan semakin cepat, kurasakan memeknya lebih hangat dan lebih ketat menjepitku
"Tantee … aaakuu nggak taaahaaan aaaaaaaaaah " erangku
"Iyaaaaaa .. samaaa .. ayoo .. ayo sayaaang .. remes sajaaa .. sodok .. sodok kuaaat " aba aba Olla Ramlan yang sudah tak karuan dengan tubuh penuh keringat itu, Olla Ramlan yang di atasku itu naik turun tak karuan, kontolku keluar masuk memeknya dengan gencar, Olla Ramlan semakin cepat, spankbang kurasakan tangannya mencengkeram ke dadaku mencakar, matanya hanya terlihat memutih merasakan enaknya disodok sodok memeknya itu, tak lama kemudian Olla Ramlan terpejam erat dengan keras menghujamkan selakangannya berkali kali, kurasakan memeknya menjepit lebih ketat, aku juga tidak tahan lagi, Olla Ramlan mencapai klimaks dengan mengcengkeram kuat sambil mendongak, kurasakan aku juga sudah sampai mencapai klimaks.
"Ooooooooooooooooooooooooooh .. KOOOOOOONTOOOOOOOL .. KOOOOONTOOOOOOOOOOOOOOL " teriak Olla Ramlan dengan membusungkan dadanya ke depan, kuremas dengan kuat, kusodokan kontolku dalam dalam sejalan dengan Olla Ramlan membenamkan selakangannya menekan keras ke selakanganku.
Olla Ramlan tegang tak karuan kemudian kontolku terasa adda cairan hangat mengucurkan dan membasahi kontolku yang terbenam itu, kurasakan ketika aku terakhir melakukan sodokan ke atas dan kusemburkan isi kantongku dengan keras
"Craaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaat "
Kurasakan kontolku menyemburkan dan menembak ke rahim Olla Ramlan, Olla Ramlan sampai lemas dan terdebam menindihku, kurasakan kontolku ngocor dan keluar melalui sela sela memek Olla Ramlan yang tersumpal kontolku, aku berkelonjotan tak karuan bersamaan dengan Olla Ramlan, tubuhku terasa ringan sekali, aku seolah terbang, kurasakan kenikmatan puncak orgasmeku, Olla Ramlan diam sejenak, matanya terpejam erat, kontolku masih ngocor perlahan lahan. Lepas itu, Olla Ramlan langsung mencubiti aku yang sudah lemas tanpa tulang.
"Kamu ngooocor .. teruus .. berhenti aaaaaaaaaaah " sungut Olla Ramlan dengan suara parau nan serak itu.
"Aaaaah .. memek Tante Olla yang nyedot yendot " balasku tak kalah pelan, Olla Ramlan hanya mencakar pelan ke pundakku, kami kembali diam dengan pikiran masing masing di atas sofa yang sudah menjadi satu tubuh. Kami diam tak begitu lama, Olla Ramlan bangun terlebih dahulu, kemudian menciumi kedua pipiku
"Trim sayaang .. puas rasanya .. puaaaaaaaas .. lama Tante Olla nggak kawin gini .. Tante Olla sudah jadi milikmu seutuhnya .. lakukan apapun untuk menyenangkan Tante Olla .. kau mau ngajak kawin di manapun Tante siap .. mau ?" tawar Olla Ramlan dengan mata berbinar itu, wajahnya kusut diusapnya.
"Ada syaratnya Tante " jawabku pendek
"Ya aaaaaaaaaaampuuuuuuun, sayaaaaaang .. kawin aja make syarat .. khan tinggal coblos memek Tante Olla … payah aaaaaaaah " sungut Olla Ramlan dengan nada setengah kesal.
"Aku pengin threesome sama Mbak Terry Putri .. jika perlu panggil si montok Farah Quinn teman Tante Olla .. aku sudah beberapa kali menggenjot memek Chef mesum itu .. " kataku dengan tersenyum
"Sialan kau .. temanku kau embat duluan .. Tante Olla cuma dapat ampas .. huuuuuuuuuh " sungut Olla Ramlan dengan nada tersenyum.
"Biar ampas tapi sudah membuat Tante Olla mengerang erang " jawabku ngasal membuat Olla Ramlan memagutku penuh kemesraan
"Trim, kontol .. istirahat dulu .. ntar Tante Olla nungging ya .. itu gaya kesukaan Tante Olla .. genjotin ya .. gantian kamu yang genjot Tante Olla .. " sahut Olla Ramlan dengan menyenderkan kepalanya di pundakku, diciumi pipiku dengan mesra, kupeluk dan kurasakan buah dadanya menekan ke dadaku, kurasakan kekenyalannya. Kubiarkan kontolku terbenam dalam kehangatan memek Olla Ramlan ini, kurasakan tubuh kami yang masih basah, namun gairah dan nafsu kami justru semakin menggebu ebu untuk mememekin dan mengontoli berlawanan
"Kontol kamu enaak sayaang " ucap Olla Ramlan dengan pelan
"Memek Tante Olla Ramlan juga enak, sayaaaaang " balasku dengan memeluknya erat sambil meremas pantatnya pelan pelan.

Lepas tuntas sudah aku menyemburkan isi kontolku membeludak dalam memek Olla Ramlan yang terkapar. Kurasakan tubuh kami perlahan lahan dari panas menjadi hangat, kurasakan kontolku yang tersumpal dalam memek Olla Ramlan itu banyak lendir perlahan lahan membasahi selakanganku, bahkan buah zakarku pun terasa sekali lendir kental itu mengalir perlahan membuatku menjadi geli, belum lagi, tekanan buah dada montok Olla Ramlan yang menekan dadaku terasa nikmat, kuusap usap kepala Olla Ramlan yang terbenam di samping kepalaku. Pikiranku ngeres membayangkan apa yang telah kulakukan, mengawini artis film ini, mengewe janda doyan kontol itu, sampai aku menembakan spermaku ke dalam rahimnya, sialnya atau lebih tepat untungnya Olla Ramlan dalam posisi subur, jadi aku jadi mikir kalo Olla Ramlan meminta tanggung jawabku yang menghamilinya. Namun pikiran itu kutepis ketika Olla Ramlan mengangkat kepalanya, mukanya kusut, namun keringat di wajahnya sudah berkurang, dipandangnya kepalaku dengan senyum indahnya, kemudian mengecup bibirku, kubalas kecupan itu.
"Kamu ndak usah mikirin kalo Tante Olla hamil .. yang penting tugasmu ngewe Tante Olla .. semburin manimu kalo kamu memang pengin keluar di dalam .. yang penting nikmat sayaang .. harga kenikmatan harus dibayar dengan resiko .. Tante Olla ndak mau cuma enaknya .. tapi ya kudu berani ambil resiko hamil .. Tante Olla ndak ngajak kamu nikah .. hanya ngajak kamu kawin aja .. hihihihi, tante suka sama kontolmu, sayaaaaaang " kata Olla Ramlan dengan tergelak nakal padaku.
"Cabut ya Tante ?" tawarku yang dijawab dengan benaman lebih dalam pantatnya itu menekan, aku menjadi tak karuan, kontolku yang perlahan lahan ngaceng lagi semenjak berpikiran ngeres itu.
"Baiknya gimana sayaaang .. apa kita terusin cinta kita .. atau pindah tempat ? Tante Olla belum puas nih .. tapi di sini rasanya kurang romantis .. gimana kalo di rumah Tante Olla aja … kita bisa romantis .. kita jadi bebas kawin .. kamu boleh mengeloni Tante sampai kamu puas .. jika pengin ngewe Tante Olla .. langsung ewe saja .. Tante siap kok . memek Tante Olla siap untuk kontolmu kapan aja .. " ujar Olla Ramlan dengan tersenyum padaku.
"Oke deh Tan .. pulang ke rumah Tante Olla aja yuk .. aku pengin kawin sama Tante Olla Ramlan ini di tempat tidur .. pengin genjotin memek Tante Olla dengan kontolku.. mau ya Tan ?" sahutku yang dijawab dengan jawilan di pipiku, aku mengaduh sehingga Olla Ramlan langsung menciumi bekasan jawilan itu.
"Cup .. cup .. cup . sayaaang .. cabut deh kontolmu yaaa " rajuk Olla Ramlan
"Lho Tante Olla khan di atas .." godaku yang disambut dengan senyum nakalnya itu. Kami berdua berusaha memutuskan perewean kami yang jadi satu tubuh itu, perlahan lahan Olla Ramlan menarik pantatnya, perlahan lahan, kami berdua sampai memandang ke selakangan kami yang penuh lendir.
"Iiih .. kamu makan apa nih .. kok lendir kamu banyak .. " Olla Ramlan sampai terbelalak.
"Habis Tante Olla nafsuin sih ..jadinya isi kontolku muntah semua .. " sahutku pendek yang disambut tawa gelak Olla Ramlan itu.
"Nanti Tante Olla akan nafsuin kamu lagi.. biar isi kantongmu itu kosong melompong ..spermamu akan Tante Olla tampung .. jadilah anak kita ya yang .. awas kalo Tante Olla nggak hamil .. kau kudu tanggung jawab .. " sahut Olla Ramlan dengan tergelak lagi.
"Maksud Tante Olla ?" tanyaku setengah bingung.
"Hmm .. artinya .. kamu kudu ngewe terus Tante Olla .. " sahut Olla Ramlan dengan mengedipkan matanya padaku
"Aaaah .. mending nggak hamil aja aaah .. bisa ngewein Tante Olla .. " potongku yang disambut dengan cubitan di dadaku.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaoh " keluhku kesakitan
"Eit … enak aja … " sahut Olla Ramlan yang memandang ke memeknya mengalir lendir kental keluar dari lubang kawinnya itu, lubang syahwatnya itu perlahan lahan lendir kental putih menetes.
"Ck ck ck ck ck ck .. duuuh .. mani kok banyak banget .. banjiri lagi donk " rajuk Olla Ramlan yang ingin membenamkan kontolku lagi, ulah Olla Ramlan itu hanya menggodaku, aku Olla Ramlan kemudian bangun dan duduk di sampingku.
"Trim ya .. sayaaang .. Tante Olla berbenah dulu ya .. kamar mandinya mana, sayaaang " sahut Olla Ramlan dengan bangun dan membawa pakaiannya itu, Olla Ramlan meninggalkan aku, aku kemudian membersihkan cairan orgasme itu dengan kain yang berada di bawah meja, kutata rapi, namun aku selalu memandang ke kontolku yang masih berlendir itu, kulihat celana dalam Olla Ramlan yang masih di bawah meja itu, kuambil dan kulap kontolku sampai bersih.
Aku kemudian menuju ke ruang sebelah kantor hendak menyusul Olla Ramlan yang nyatanya sudah keluar
"Celana Tante mana ?" tanya Olla Ramlan, aku membawa celana dalam itu kusembunyikan di belakang badanku, kuberikan celana dalamnya yang basah itu
"Ya ampun .. punya Tante Olla buat ngelap kontolmu itu ? payah .. trus Tante make apa nih ?" rengek Olla Ramlan dengan nada bingung
"Aku lebih suka Tante Olla tanpa celdam .. biar aku gatel bayangin memek Tante .. " sahutku dengan menarik celana dalam itu, Olla Ramlan tak sempat menerima, aku lalu cepat masuk ke kamar mandi
"Awas ya kamu .. kontolmu bakalan Tante jepit lagi sama memek " goda Olla Ramlan dengan tersenyum padaku. Kulihat sejenak pantat Olla Ramlan yang tanpa celana dalam itu, tercetak jelas bongkahan pantat indahnya itu.
Kami berdua bertemu kembali, Olla Ramlan memelukku erat
"Jangan nakal ya .. yuk kita ke rumah Tante .. beri Tante kepuasan lagi ya .. yang romantis .. " rajuk Olla Ramlan dengan menciumi pipiku berkali kali kemudian memagutku mesra.
Kami berdua keluar dengan saling merangkul, kuremas pantatnya sambil berjalan, Olla Ramlan sampai tersenyum nakal padaku
"Suka bokong Tante Olla yaa ?" goda Olla Ramlan lagi.
Kami berdua menuju parkiran basement, suasana sangat sepi sekali karena sudah hampir tengah malam, namun hujan masih turun walau tidak deras, kami menuju ke mobilku, namun aku tidak tahan melihat kemolekan pantatnya itu, sontak aku langsung berhenti dan memepet Olla Ramlan di mobilku, kulumat bibir Olla Ramlan, Olla Ramlan pun membalas
"Mmmmmmmmmmmmhh … mmmmmmhh .. " suara eraman kami saling melumat itu, tanganku nakal kembali mengelus memek Olla Ramlan yang ternyata membasah lagi, kuusap dan kuelus memek indah itu sampai kami saling menghisap di bibir kami. Olla Ramlan melebarkan pahanya lebar lebar
"Ooh sayaaang aaaah . Tante nggak tahaan yaaang .. sssssssssshh ssssssshh hh .. teruus sayaang .. colekin memek tante .. aduuh yaaaang …. Jadi makin pengin …. Mmmmmmmmhhhh .. sssssssssshh sssssssshh hhh " desis Olla Ramlan merasakan jari jariku masuk keluar mencolek colek sehingga kurasakan jariku semakin basah.
Kunaikan roknya yang pendek itu, sehingga kini memek indah milih Olla Ramlan itu terpampang jelas, aku kemudian berjongkok
"Sayaang aaaah .. jangan di sini .. bahaya sayaaaang .. ooh no .. sayaaaaaang .. teruus yaaang … aaaaaaaaaaaauh .. kamuu aaaaah .. nakaaal aaaaaaaaaaah " erang Olla Ramlan dengan suara yang mendesah namun tidak berteriak takut ketahuan. Kedua pahanya yang melebar sambil menaikan roknya itu, aku kemudian langsung menjilati memeknya perlahan lahan, sehingga Olla Ramlan sampai menyederkan badannya ke body mobil itu. Kujilati memeknya, kusentil sentil lubang kawinnya itu, Olla Ramlan sampai terpejam, namun kemudian melihat kebawah sampai memegangi roknya itu
"Teruuuus .. ayoo teruus .. teruus oral .. sayaaang aaaaaaaah .. Tante Olla makin enaaaaak . duuuh .. teruus yaaang .. maninin itil tantee .. jangan sungkaaan sungkaaan .. " desah dan desis Olla Ramlan sabil memandangku yang miring menjilati dan menghisap memeknya itu.
Kontolku ngaceng luar biasa dalam celanaku, Olla Ramlan sampai berusaha melihat tonjolan selakanganku itu
"Duuh … perlihatkan kontolmu sayaaang … Tante Olla nggak nahan pengin lihat lagi kontolmu .. uuuuuh .. sudaah yaaang .. sudaaaaaah aaaah .. Tante nggak tahaaan .. pengin ngemut kontolmu lagi .. uuuuuuuuuuh .. aaaaaaaaaaaauh …. Mmmmmmmmmhh .. nggg ..ngggg .. nggg " Olla Ramlan sampai bergoyang nakal di dadanya, sehingga kedua bukit kembarnya itu ikut bergoyang membuat nafsuku berlipat lipat.
Olla Ramlan kemudian melorot ke lantai, tangannya dengan gesit masuk dalam belahan pahaku dan langsung memegang kontolku yang ngaceng
"Lepas yaa .. Tante Olla nggak tahan nih .. lihatin donk .. please aaaaaaaaaah .. " rengek Olla Ramlan yang tidak tahan lagi, aku kemudian bersimpuh dan memelorotkan celanaku, Olla Ramlan tidak tahan, celana dalamku ikut dipelorotkan, lidah Olla Ramlan menjilati bibirnya.
"Hhhhhhmmmmmm .. kontolmu oooh .. sayaaang .. silakan obok obok memek Tante yaa .. tante kocokin dulu yaa.. satu ronde biar adil .. kamu keluar .. Tante Olla juga keluaar " rengek Olla Ramlan dengan menatap tanpa berkedip ke kontolku, tangannya memegang kontolku dengan diremas remas nakal, kemudian dikocoknya. Jari jarinya tangannya tidak bisa melingkari diameter kontolku namun tangan Olla Ramlan piawai mengoral kontol dengan tangannya
"Tante Olla nggak tahaaan .. pengin kontolmu teruus . kalo di rumah kita nggak boleh make baju ya .. tante biar sumringah lihat kontolmu secara bebas … " ucap Olla Ramlan dengan nakal mengocok ngocok kontolku dengan cepat, aku sampai menahan pundak Olla Ramlan yang miring membungkuk, aku sampai tengadah merasakan kocokan nakal itu
"Aaaaaaaauh .. aaaaaaaaaoh …aaaaaaaaaaaarggg .. tanteeeeee aaaaaaah .. teruus Tante .. ayoo Tante Ollaaaa .. ngocoknya yang bervariaasi aaaaaah . aduuh tante .. ngocok terus ngeremes .. nakaal aah Tanteku ini .. ssssssssssssssh ssssssssshhh hhhh .. " erang dan desiku tak karuan merasakan kocokan demi kocokan, remasan demi remasan itu.
Dengan posisi jongkok itu, Olla Ramlan kemudian membuka mulutnya, memasukan kontolku ke dalam mulutnya, kulihat pipi Olla Ramlan sampai menggelembung dimasukin kontolku, pemandangan yang sangat merangsang sekali, aku suka melihat Olla Ramlan mulutnya tersumpal kontolku itu.
Kepalanya maju mundur dengan perlahan lahan melakukan oral kontolku, kurasakan giginya bergesekan dengan kontolku, kurasakan kenikmatan luar biasa dioral oleh janda haus kontol ini.
"Teruuuus aaaaaaaah .. uuuuuuuuh .. enaaaknya .. teruus mmhhhhhh .. aaaauh .. oooooh .. Tanteee aaaaaaah .. Tante Olla nakaaaaaaal aaaaaaaaaah … sepong .. sepong " lenguhku dengan suara yang kuatur tidak dengan berteriak itu, aku mendesis desis, aku sampai mendongak, tanganku merogoh ke dadanya yang masih terbungkus dengan baju dan bra itu, kuremas remas membuat Olla Ramlan semakin menggila melakukan sepongan nakal tanpa mengeluarkan kontolku
Olla Ramlan kembali menyepong tiga kali sampai kontolku dikeluarkan, bunyi keluar kontolku sampai nyaring
"Creeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeep "
"Sssssssssssshhh sssssssssssshhh ssssshh hhh .. Taaantee .. Oooolllaaa .. pengin gin .. di di coblooos .. " pinta Olla Ramlan dengan bibir gemetar penuh air liur itu, air liurnya sampai menetes ke lantai
"Mainin kontolku Tante .. lagi donk .. ntar nggak keluar marah repot aaaah " pintaku yang disambut senyum mesum Olla Ramlan itu.
"Huuuh .. kontol kok ngacengnya keras begini, sayaaaang .. makanya Tante nggak tahan lihat kontolmuuu … " sahut Olla Ramlan yang selalu mengaku ingin sering sering melihat, memegang kontolku itu.
Olla Ramlan kemudian mengocok kontolku lagi, kali ini dengan cepat, sehingga aku sampai merem melek merasakan tangannya yang lentik itu memegang kontolku
"Aaayooo aaaaaaaaaaaaah … aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh ……..mmmmmmmmmmmmmmmmhhh … duuuuuh aaaaaaaaauh .. enaaaaaak .. teruus taaaaaaanteeee .. nikmaaatnya …. Uuuuh .. kontolku aaaaah .. sudaaah aaaaah .. tanteeee .. sudaaaaaaaaah " ingatku dengan menahan tangan Olla Ramlan itu, Olla Ramlan memandangku dan kemudian bangun dengan memegang kepalaku dan dilumatnya rakus, kubalas lumatan itu. Kami saling menghisap penuh nafsu di pelataran parkir itu. Kami menyudahi lumatan kami dengan nafas memburu
"Segeeeeraaaaaaa .. masukin kontolmu, sayaaaaang .. tante nggak tahaan pengin dikawin lagi .. kawini tante yaaa .. Tante Olla Ramlan pengin lagi .. pengin diewe dan dientot sama kontooolmuuu .. ayolah kontol … masukin kontolmuu " ajak Olla Ramlan dengan berdiri. Tangan Olla Ramlan tidak melepaskan pegangan pada kontolku itu.
"Naikan paha Tante yaaa … angkat dan silangkan ke belakang pahaku yaa .. paha tante aku tahan dengan tanganku .. " ucapku yang disambut dengan remasan nakal di kontolku
"Iyaa yaaaa .. uuuh .. segeraa .. coblos .. masukin .. genjot .. " sahut Olla Ramlan yang sudah tidak tahan pengin kawin lagi itu.
Kaki kanan Olla Ramlan naik kemudian tanganku menyusup dan memegang pahanya dari bawah, kaki itu dilingkarkan ke belakang pahaku dekat pinggang, aku kemudian mendorongkan kontolku yang dipegang oleh tangan Olla Ramlan
"Pelaaaaan ya, sayaaang .. kontolmu kegedeaan untuk Tante Ollaaaaaaaaa .. uuuuuuuh .. pelaaan aaaaaaaaah saaaaaaakit … " rintih Olla Ramlan ketika kontolku kutekan dengan kuat, Olla Ramlan sampai bersender kuat ke body mobilku sebelah samping, kutekan perlahan namun kuat membuat Olla Ramlan sampai meringgis merasakan tekanan yang mengebor memeknya
"Ooooh .. enaaaknya .. enaaknya memek Tanteee dibor .. ooh .. kontol .. ayo kontol . kontolmuu …….aaaaaaaaaaaaauh . tahaaaaaaaaaan .. taaaaaaaarik .. tekaaaaaaaan lagi .. yaa yaaaa .. aaaaaaaauh teruus sayaaang .. maaau separo .. rasanyaa aaaaaaaaaah … kontolmu hangaat .. aduuuh .. tante pengin jepit kontolmu sampai pagi .. ayolah sayaaang .. maju dan mundurkan kontolmuu .. aaaaaaaaaaaauh .. iyaa aaaaaaaaaaah .. aaaaaaaaaaauuh ……..mmmmmmmmmmmmmmmmhhhh .. oooooooooooooh " rintih Olla Ramlan dengan mendongak, tubuhnya penuh dengan keringat, pakaiannya setengah membasah diburu nafsu syahwatnya yang tak terkendali itu.
Aku menahan paha mulus yang semakin merapatkan diri seiring kontolku melesak lebih dalam, sejenak aku berhenti merasakan kenikmatan dan kehangatan lubang syahwat Olla Ramlan itu. Kurasakan pilinan nakal dinding memeknya yang menjepit kontolku, kurasakan remasan lembut di batang kontolku itu
"Kooontolmuu hangaat, sayaaaang ooooh .. indahnya kawin sama kamuuu .. tanteee .. aaaaaah .. pengin teruuus .. ayoo amblasin kontolku .. genjot aaaah .. ayoo sayaaaaaaaang ..cepaat aaah .. jangan lama lama donk .. ini tante nggak kuat menahan besarnya kontolmuuu .. memek tante benar .. benar nggak karuaaan rasaanyaaaa .. aduuh yaaang .. sayaaaaaaang .. tante digenjot donk " rengek Olla Ramlan yang menungguku maju mundur itu.
"Kaau aaah Tantee .. aku sering nggak tahan bayangi tubuh montok tantee .. aaaaah .. aku puaas bisa menikmati kemulusan tubuhmu … oooh "
"Iyaa aaaah .. nikmati sayaaang .. tubuh Tante Olla Ramlan menjadi milikmu .. rangsang Tante Olla sepuasmu .. tante udah nggak tahaaaan .. ayoo .. amblasin .. amblasin .. teruus tekaaaaan yaaa .. aaaaah .. dikit lagi sayaaaaang .. memek tante makin hangaaat .. aaaaaaaaaaaauh .. uuuh .. lihaaaat .. atas memek Tante Olla menggelembung .. kontolmu nakal ngebor memek Tanteeeeeee .. aduuh yaaang .. tanteee nggak karuan rassanya .. kontolmu hangat bangeeet " rintih Olla Ramlan dengan kepala menggeleng geleng merasakan kenikmatan cinta yang kuberikan, kontolku kutekan lagi setelah kutarik, perlahan lahan kontolku akhirnya mentok membentur jalan buntu, kurasakan kontolku dijepit luar biasa ketat dalam memek basahnya yang sudah tersumpal kontolku itu.
Janda dengan tangan bertato ini semakin basah tubuhnya, matanya merem melek merasakan kontolku sudah melesak dalam dan membentur ke bagian terdalam memeknya yang berkedut kedut meremas remas kontolku nakal. Olla Ramlan kemudian membuka matanya perlahan, nafasnya diatur dengan hembusan dan tak tarikan
"Gimaanaa rasa memek Tante Olla Ramlan .. sayaaaaaaaaaang " tanya Olla Ramlan dengan merangkulkan kedua tangannya ke pundakku.
"Nikmaat Taaan .. uuuh .. nggak tahan genjot memek Tanteee " ucapku yang bersiap pasang kuda kuda menggenjot
"Sabaaar yaaaang .. tahaan dulu .. biarkan tante menikmati saat indah ini .. uuuuuuuuh .. waaalaaaaau aaaaaaaah .. uuuh .. nikmaaaaaatnya .. yaaa aampuun . aaaoh sayaaang aduuh sayaaaaaaaang rasanyaa aaaaaaaaaaaah .. taaak bisa dilukiskaaan .. memek Tante merasakan kehangatan kontol nakalmuu .. sebentaaaar .. bentaaar yaaaaaaaaaaang .. oooooooooooooooh …. Aaaaaaaaaaauh … hmmmmmmmmm…. Rasanyaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah .. silahkan , sayaaang genjotin memek Tante Ollaaa .. pelaan dulu yaaa .. aduuh .. " rintih Olla Ramlan dengan bibir tergigit itu. Matanya terpejam ketika aku mulai menggenjotnya pelan pelan
"Aaaauh .. aaaaaaaaaaah .. ssssssssssssshh sssssssssshh hhh .. ooh . sayaaang teruus .. genjot .. ya tekaaaaan .. tarik .. ayo sayaaang .. aaaaaaauh .. uuuh aaah uuh aah uuh aah uuh .. " lenguh Olla Ramlan ketika aku mulai menggenjot memeknya maju mundur, kurasakan setiap genjotan itu, kurasakan gesekan kontolku dengan dinding memeknya, kurasakan gesekan yang membuat kontolku semakin betah terus mengobok obok memek Olla Ramlan itu.
"Jadilah perekku Tante Olla, yaa .. uuuuuuuuh …. Aaaaaaah .. sayaaaaaang " ucapku tak karuan sambil maju mundur sangat nikmat
"Terseraaah .. asal genjotin memek .. aaaaaaaaaaaaauh sayaang .. duuh . uuuh .. kontolmu sesaaak .. tapi aaaah .. gesekannya mantaaaaaaaaaap .. teruus yaaang .. teruus .. bor meemeek taaaante .. aduuh .. aaaaaaaaaaauh sssssssssssssssh sssssssssshhh .. hhhh .. nngggg .. ngggg .. ngggg .. mmmmmmmhh .. ssssssshh ssssssshhh hhh .. " desis dan rintih Olla Ramlan yang berdiri aku kawini dengan kupepet ke mobilku itu.
Olla Ramlan mengimbangi sodokanku dengan maju mundur sehingga setiap genjotanku semakin lama semakin nikmat saja, Olla Ramlan sampai matanya memutih menerima genjotanku itu, nafasnya sangat memburu menikmati setiap sodokanku yang nakal itu.
"Teruuus .. kontool .. teruus .. ayoolaaaaaah kontol ,… keluaarkan pejumu .. keluarkan bibitmuu .. hamili tanteee .. hamili .. demi kontoooooooooool .. aaaaaaaaaaaauh …aaaaaaaaaaaaaaah .. ooooooh .. aaaaaauh .. uuuh .. huuuh .. fuuuuuuuuuuuuuh … " lenguh Olla Ramlan dengan mata masih memutih merasakan nikmatnya aku menggenjot semakin gencar, aku nakal tanganku masuk ke dalam bajunya lewat bawah kemudian naik menerobos cup branya yang kuangkat ke atas.
Sambil berdiri saling menggenjot dan memacu, kuremas remas buah dadanya lebih keras sehingga Olla Ramlan sampai menggelinjang tak karuan aku kawini dengan terpepet di mobilku itu, tangan Olla Ramlan sampai memegang kuat tubuhku itu. Kaki kanannya yang masih kutahan agar jangan sampai turun, aku terus menggenjotnya lebih cepat, genjotan demi genjotan cepat kami lakukan
"Teruus aaaaaaaaaah .. teruus .. ayoo .. tanteee maaaaau aaaaaaaaaaaaaaaah .. ooooooooh enaaaaaaaaaaak .. jangaaan berhenti .. genjot teruus .. sodok aaaaaaaauh .. aaaaaaaaah .. uuuuuuuh ..aaaaah .. uuuuh " lenguh Olla Ramlan tak karuan itu.
"Iyaa aaaah .. nanti bobok bareeeng yaaa .. aaaaaaaauh .. tante aaah .. kontolku maaau ngocor .. jangan sedot lagi yaaaa " erangku sambil terus maju mundur, kuremas remas buah dadanya itu dengan keras sampai membuat Olla Ramlan mendongak ke atas, rambutnya yang panjang itu kembali acak acakan, kurasakan memeknya menyempit dengan cepat, kurasakan Olla Ramlan hendak orgasme itu,
Genjotan demi genjotan itu sampai membuat Olla Ramlan merenggang kuat dengan mendongak, memeknya sudah tidak kuat, mencengkeram kuat, Olla Ramlan mendongak membuat busur panah, tubuhnya melengkung tegang
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah " erang panjang Olla Ramlan degan tubuh tegang, tubuhnya kemudian lemas tak berdaya dalam genjotanku itu.
Kutahan tubuhnya sebentar, kurasakan kontolku disiram cairan hangat lagi, sampai merembes ke paha kami membuat mata Olla Ramlan terbuka lagi.
"Oooh .. kamuu aaaah .. jahaat aaaaaaaaah .. katanya keluaar bareeeeeeeng .. Tante Ollaaa nggak kuaat aaaaaaaaaaaah " rengek Olla Ramlan dengan wajah berantakan namun tetap saja menggairahkan, kutarik tubuhnya kemudian aku membuka pintu mobil itu.
"Ayoo .. cabut dulu .. Tante Olla nungging .. " perintahku dengan paksa menarik kontolku, membuat Olla Ramlan menjadi terkejut, sontak badannya kembali mendapatkan kekuatan
Kurasakan gesekan nakal dinding memek Olla Ramlan itu, kurasakan kontolku terasa sangat basah disiram cairan hangat itu.
Kuelus elus pahanya yang mulus itu, kaki kanan Olla Ramlan kemudian naik ke lantai mobilku, aku kemudian menurunkan pinggangku, kemudian kontolku kutekan lagi, kupegang tangan Olla Ramlan sebelah kanan, sedang tangan kiri Olla Ramlan menekan ke lantai mobil.
"Duuh aaaaaaaaaaaaaaaaah " tolak Olla Ramlan
"Dasaar muka pengen kontol .. jangan seenaknya yaa " ledekku dengan memaksakan kontolku kuhujamkan sehingga Olla Ramlan sampai hendak terjerembab ke depan itu, namun aku sudah memegang tangan kanannya ke belakang, Olla Ramlan menahan kuat sambil meringgis kesakitan
"Aaaaaaampuuuuuuuuuuun aaaaaaaaaaaah … " erang Olla Ramlan yang sudah tidak kuat lagi itu, aku kemudian menggenjotnya dengan cepat, tangan Olla Ramlan sampai memukul mukul ke lantai mobil itu.
Genjota demi genjotan keras aku lakukan, Olla Ramlan meraung raung tak karuan merasakan kontolku menghujam hujam keluar masuk, aku sudah tidak tahan lagi, tiga menit aku menggenjotnya cepat, aku merasakan kontolku tak kuat lagi, aku terus maju mundur, kurasakan aku pun mencapai klimaks
"Taaanteeee dikiiiiit laaaaaaaaaagi ..aaaaaaaah uuuuuuuuuuh .. aaaaaaaah .. uuh " lenguhku dengan suara tak karuan itu, genjotan demi genjotan, kuhujamkan kontolku dalam dalam ketika aku sudah tidak kuat menahan orgasmeku, aku tegang tak karuan mengucurkan spermaku dalam dalam di memeknya.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah "
"Craaaaaaaaaat .. craaaaaaaaat .. craaaaaaaaat .. craaaaaaaat "
Kontolku menembakan sperma dengan kuat, kurasakan tembakan itu membentur dinding buntu. Lendir kental itu langsung berbalik arah, memaksa keluar dari sela sela memek Olla Ramlan yang menjepit kontolku yang kian melembek, aku diam dengan nafas tak karuan, Olla Ramlan sampai ngos ngosan aku kawini itu.
Kami diam sejenak merasakan sisa sisa orgasme, tak kusangka memek Olla Ramlan seperti menyedot nyedot kontolku, sehingga kontolku seperti disedot isinya
"Oooh tantee ..aaaaah .. memek tante suka menghisap lendirku .. uuuh .. tante nakaaaaal aaaaaaah " ucapku dengan menahan tubuh Olla Ramlan itu, Olla Ramlan membuka matanya
"Siaal aaaaaah .. itu kontolmu ngocor sendiri . payaaaaaaaaah aaaaaaaaah " Olla Ramlan dengan mendorong pahaku, sehingga aku langsung mencabut kontolku, aku langsung

Comments

Service
등록된 이벤트가 없습니다.
글이 없습니다.
글이 없습니다.
Comment
글이 없습니다.
Banner
등록된 배너가 없습니다.
000.0000.0000
월-금 : 9:30 ~ 17:30, 토/일/공휴일 휴무
런치타임 : 12:30 ~ 13:30

Bank Info

국민은행 000000-00-000000
기업은행 000-000000-00-000
예금주 홍길동
Facebook Twitter GooglePlus KakaoStory NaverBand